Obama menegaskan Amerika akan lebih tegas dan ofensif terhadap ISIS
Presiden AS Barack Obama pada pidatonya hari rabu telah menetapkan "rencana permainan" baru yang lebih tegas dan keras melawan militan Negara Islam atau Islamic State (IS).
Obama mengatakan kepada TV NBC bahwa AS akan menekan IS, mengecilkan wilayahnya dan mengalahkan mereka.
Dia dikritik bulan lalu karena mengatakan "kami tidak punya strategi sama sekali" ketika ditanya tentang sikap pemerintahannya terhadap IS. AS memperluas operasinya pada hari Minggu dengan melakukan serangan udara pada IS untuk pertama kalinya di Irak barat, untuk membela pasukan Irak di bendungan Haditha.
Tanpa pasukan darat
Berbicara pada NBC, Obama mengatakan: "Aku tengah mempersiapkan rakyat Amerika untuk memastikan bahwa kami berurusan dengan ancaman dari Isil". IS, juga sering disebut sebagai Isil atau Isis, telah mengambil alih sebagian besar wilayah Irak dan Suriah dalam beberapa bulan terakhir, dan menyatakan bahwa tanah yang direbutnya sebagai bagian dari kekuasaan khalifah.
Obama melanjutkan, "Pada hari Rabu, saya akan berpidato dan menjelaskan apa rencana tindakan kami selanjutnya." Dia mengatakan akan mulai dilakukan penyerangan terhadap IS. Tapi dalam pidato tentang strategi AS itu, tidak akan menjadi pengumuman tentang pengerahan pasukan darat AS, tambahnya. Dia berkata: "Ini tidak sama dengan perang Irak. Kali ini, mirip dengan jenis kampanye kontraterorisme yang kita telah terlibat dengan konsisten selama lima, enam, tujuh tahun terakhir.
"Saya hanya ingin rakyat Amerika dapat memahami sifat ancaman IS ini dan bagaimana kita akan menghadapinya serta memiliki keyakinan bahwa kita akan mampu menghadapinya." Obama mengatakan strategi itu tidak akan melibatkan AS saja tetapi akan menjadi operasi bersama dari koalisi internasional. Dia berkata: "Kami tidak hanya akan mematahkan momentum kebangkitan Isil tapi kami juga akan dengan sistematis menurunkan kemampuan mereka. Kami akan mengecilkan wilayah yang mereka kontrol dan akhirnya kami akan mengalahkan mereka" Wawancara itu dilakukan pada hari Sabtu, tak lama setelah Obama kembali dari KTT NATO di Wales, di mana para anggota NATO setuju untuk mengambil tindakan terhadap IS.
Obama menjelaskan komentarnya bulan lalu bahwa "tidak ada strategi" adalah terkait apakah ia membutuhkan persetujuan Kongres untuk "pergi ke Suriah".
Editor BBC Amerika Utara Jon Sopel mengatakan saat ini situasi sangat kompleks di wilayah konflik, sehingga presiden AS lebih berhati-hati memulai aksi militer yang sepihak ketika tidak jelas di mana misi itu akan berakhir.
Peringatan Hagel
Empat serangan udara AS hari Minggu ditujukan untuk melindungi pasukan Irak dan suku Sunni setempat yang menjaga bendungan Haditha. Serangan udara Amerika kali ini adalah yang pertama kali di provinsi Anbar, sinyal bahwa Washington telah melewati garis yang dibuatnya sendiri.
Pemerintah Irak sebenarnya telah lama meminta AS menggunakan kekuatan udaranya terhadap IS di semua wilayah. Tapi sampai saat ini, pemerintah AS menegaskan hanya akan memenuhi permintaan tersebut bila pemerintah inklusif baru terbentuk di Baghdad, dengan representasi penuh dari pihak Sunni. Sementara ini pemerintahan seperti itu belum terbentuk, meskipun upaya intensif sedang dilakukan untuk menghasilkan kabinet baru dalam beberapa hari mendatang.
Pesawat Fighter dan pembom AS menghancurkan lima Humvee IS, satu kendaraan bersenjata dan sebuah pos pemeriksaan IS, serta merusak sebuah bunker IS, kata militer AS. AS telah melakukan lebih dari 130 serangan udara sejak awal Agustus untuk mendukung pasukan Irak dan Kurdi di Irak utara, tapi kali ini adalah yang pertama di Anbar.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan: "Jika bendungan itu akan jatuh ke tangan Negara Islam atau jika bendungan itu hancur, kerusakan yang ditimbulkannya akan sangat signifikan." menurut Chuck Hagel: "Bendungan Haditha adalah fasilitas yang sangat penting".
Pejuang Negara Islam telah menargetkan sejumlah bendungan dalam serangan mereka terhadap fasilitas publik di Fallujah. Mereka juga sempat merebut bendungan terbesar di Mosul, tetapi serangan udara AS berhasil memaksa mereka keluar. Kelompok ini sejauh ini telah gagal dalam upaya mereka menguasai bendungan Haditha di lembah Efrat. Bendungan ini merupakan bendungan terbesar kedua di Irak.
Secara terpisah, Gubernur Anbar, Ahmed al-Dulaimi, terluka dalam pertempuran di provinsi ini, kata sumber militer. Dikatakan mortir telah melukai Dulaimi di kota Barwana lama setelah direbut kembali dari IS pada hari Minggu.
Obama mengatakan kepada TV NBC bahwa AS akan menekan IS, mengecilkan wilayahnya dan mengalahkan mereka.
Dia dikritik bulan lalu karena mengatakan "kami tidak punya strategi sama sekali" ketika ditanya tentang sikap pemerintahannya terhadap IS. AS memperluas operasinya pada hari Minggu dengan melakukan serangan udara pada IS untuk pertama kalinya di Irak barat, untuk membela pasukan Irak di bendungan Haditha.
Tanpa pasukan darat
Berbicara pada NBC, Obama mengatakan: "Aku tengah mempersiapkan rakyat Amerika untuk memastikan bahwa kami berurusan dengan ancaman dari Isil". IS, juga sering disebut sebagai Isil atau Isis, telah mengambil alih sebagian besar wilayah Irak dan Suriah dalam beberapa bulan terakhir, dan menyatakan bahwa tanah yang direbutnya sebagai bagian dari kekuasaan khalifah.
Obama melanjutkan, "Pada hari Rabu, saya akan berpidato dan menjelaskan apa rencana tindakan kami selanjutnya." Dia mengatakan akan mulai dilakukan penyerangan terhadap IS. Tapi dalam pidato tentang strategi AS itu, tidak akan menjadi pengumuman tentang pengerahan pasukan darat AS, tambahnya. Dia berkata: "Ini tidak sama dengan perang Irak. Kali ini, mirip dengan jenis kampanye kontraterorisme yang kita telah terlibat dengan konsisten selama lima, enam, tujuh tahun terakhir.
"Saya hanya ingin rakyat Amerika dapat memahami sifat ancaman IS ini dan bagaimana kita akan menghadapinya serta memiliki keyakinan bahwa kita akan mampu menghadapinya." Obama mengatakan strategi itu tidak akan melibatkan AS saja tetapi akan menjadi operasi bersama dari koalisi internasional. Dia berkata: "Kami tidak hanya akan mematahkan momentum kebangkitan Isil tapi kami juga akan dengan sistematis menurunkan kemampuan mereka. Kami akan mengecilkan wilayah yang mereka kontrol dan akhirnya kami akan mengalahkan mereka" Wawancara itu dilakukan pada hari Sabtu, tak lama setelah Obama kembali dari KTT NATO di Wales, di mana para anggota NATO setuju untuk mengambil tindakan terhadap IS.
Obama menjelaskan komentarnya bulan lalu bahwa "tidak ada strategi" adalah terkait apakah ia membutuhkan persetujuan Kongres untuk "pergi ke Suriah".
Editor BBC Amerika Utara Jon Sopel mengatakan saat ini situasi sangat kompleks di wilayah konflik, sehingga presiden AS lebih berhati-hati memulai aksi militer yang sepihak ketika tidak jelas di mana misi itu akan berakhir.
Peringatan Hagel
Empat serangan udara AS hari Minggu ditujukan untuk melindungi pasukan Irak dan suku Sunni setempat yang menjaga bendungan Haditha. Serangan udara Amerika kali ini adalah yang pertama kali di provinsi Anbar, sinyal bahwa Washington telah melewati garis yang dibuatnya sendiri.
Pemerintah Irak sebenarnya telah lama meminta AS menggunakan kekuatan udaranya terhadap IS di semua wilayah. Tapi sampai saat ini, pemerintah AS menegaskan hanya akan memenuhi permintaan tersebut bila pemerintah inklusif baru terbentuk di Baghdad, dengan representasi penuh dari pihak Sunni. Sementara ini pemerintahan seperti itu belum terbentuk, meskipun upaya intensif sedang dilakukan untuk menghasilkan kabinet baru dalam beberapa hari mendatang.
Pesawat Fighter dan pembom AS menghancurkan lima Humvee IS, satu kendaraan bersenjata dan sebuah pos pemeriksaan IS, serta merusak sebuah bunker IS, kata militer AS. AS telah melakukan lebih dari 130 serangan udara sejak awal Agustus untuk mendukung pasukan Irak dan Kurdi di Irak utara, tapi kali ini adalah yang pertama di Anbar.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel mengatakan: "Jika bendungan itu akan jatuh ke tangan Negara Islam atau jika bendungan itu hancur, kerusakan yang ditimbulkannya akan sangat signifikan." menurut Chuck Hagel: "Bendungan Haditha adalah fasilitas yang sangat penting".
Pejuang Negara Islam telah menargetkan sejumlah bendungan dalam serangan mereka terhadap fasilitas publik di Fallujah. Mereka juga sempat merebut bendungan terbesar di Mosul, tetapi serangan udara AS berhasil memaksa mereka keluar. Kelompok ini sejauh ini telah gagal dalam upaya mereka menguasai bendungan Haditha di lembah Efrat. Bendungan ini merupakan bendungan terbesar kedua di Irak.
Secara terpisah, Gubernur Anbar, Ahmed al-Dulaimi, terluka dalam pertempuran di provinsi ini, kata sumber militer. Dikatakan mortir telah melukai Dulaimi di kota Barwana lama setelah direbut kembali dari IS pada hari Minggu.
Post a Comment